"kakang-kakang pada plesir maring ngendi, ngendi? tuku dawet, dawet e Banjarnegara. seger anyes legi, opo iyo iku dawet e banjarnegara" ini lah sepenggal lirik lagu dawet banjarnegara yang di abadikan dalam sebuah lagu untuk mempromosikan minuman asli Banjarnegara ini.
lagu ini sering dinyanyikan dalam kesenian kuda lumping Banjarnegara, khususnya sebelum Jantur (sebelum endang memasuki tubuh si penari kuda lumping/jaranan/embeg dan menjadi tidak sadar dan kemasukan endang/kesurupan)
Sejarah Dawet ayu Banjarnegara
Seperti dilansir media Harian Kompas, menurut narasumber sastrawan asal Banyumas Ahmad Tohari mengatakan penyebaran dawet ayu ke sejumlah daerah di indonesia terjadi karena ada mobilisasi masyarakat Jawa Tengah pada 1980-an.
Orang-orang Banjarnegara dan Banyumas diduga membuat dawet di mana pun mereka tinggal. Dari sanalah kemudian dawet ayu Banjarnegara bisa terkenal. Penjualnya memang belum tentu dari Banjarnegara, tetapi namanya tetap dawet ayu khas Banjarnegara.
Dawet dibuat dari rebusan tepung beras. Warna hijau dibuat secara alami dari perasan daun pandan. sedangkan pemanisnya menggunakan gula kelapa asli, dan santannya alami dari perasan buah kelapa segar.
Dijaman sekarang dawet ayu Banjarnegara dipadukan dengan es, supaya lebih segar dan tentunya menambah cita rasa, pas diminum saat cuaca panas. selain harganya yang murah meriah, dawet Banjarnegara juga sehat tanpa pengawet. itulah hal yang menambah popularitas minuman khas Banjarnegara ini.
Anugerah Pesona Indonesia memantapkan popularitas melalui penghargaan API 2020 dawet ayu sebagai minuman tradisional terpopuler di Indonesia.
"Alhamdulillah dawet ayu memenangkan API 2020. Ini membuktikan dawet ayu sebagai produk asli Banjarnegara dicintai dan diakui cita rasanya oleh masyarakat Indonesia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Agung Yusianto, ketika dihubungi dari Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat 21 Mei 2021.
20 Mei 2021 Kamis malam. Tak hanya menyandang predikat
sebagai minuman tradisional terpopuler, menurut Agung, dawet ayu juga
menjadi juara favorit. API 2020 berlangsung di Hotel Inaya Bay Komodo, Nusa Tenggara
Timur (NTT),
Agung berharap dawet ayu yang meraih penghargaan minuman tradisional terpoupoler dari Anugerah Pesona Indonesia, ini menjadi mendorong dan menginspirasi pelaku usaha kuliner dan UMKM di Banjarnegara. "Terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Banjarnegara," tutur beliau.
Melalui penghargaan API 2020 diharapkan dawet ayu Banjarnegara kian terkenal dan semakin digemari oleh seluruh orang indonesia.
Spot terbaik menikmati minuman ini adalah di alun-alun banjarnegara, sambil naik dokar yang ada disana, cukup 15 ribu-20 ribu untuk jalan-jalan menggunakan dokar/delman. asalkan bisa nawar ya ,,
Cara membuat dawet untuk yang pengin buat sendiri minuman khas ini juga mudah kok berikut bahan dan langkahnya membuat dawet ayu Banjarnegara
Bahan-bahan
-
bahan dawet/cendol:250 gr tepung beras 250 gr tepung tapioka 100 ml air sari daun pandan 600 ml air matang es serut secukupnya
- bahan santan: 1 liter santan 3 lembar daun pandan setengah sendok teh garam
- bahan larutan gula merah: 500 gr gula aren sisir 50 gr gula pasir putih 250 ml air
Langkah
-
Campurkan tepung beras, tepung tapioka, daun pandan serta air. Aduk rata. Direbus sampai mengental.
-
Siapkan baskom berisi air dingin dan es batu.Nyetaknya aku ga pake cetakan cendol, Cuma pake piping bag/plastik segitiga Degan cara memasukan adonan yg sudah matang tadi ke dalam plastik..lalu gunting ujungnya,dan tekan2 agar keluar.
-
Kuah santan : rebus santan, daun pandan dan garam sampai mendidih sambil terus diaduk aduk supaya santannya tidak pecah. Angkat dan dinginkan. Sisihkan
-
Larutan gula merah: Rebus air, gula merah serta gula putih hingga mendidih. Aduk rata. Angkat dan dinginkan.
-
Cara menyajikan: siapkan gelas, lalu masukkan gula merah, dawet secukupnya,masukan es batu serut kemudian siram dengan kuah santannya
-
Es dawet ayu banjarnegara siap disajikan.
segitu dulu ya pengetahuan nya mengenai dwaet ayu banjarnegara ini. terus lestarikan dan uri uri budaya indonesia!
Tidak ada komentar: